Minggu, 26 Agustus 2012

Mengapa Harus Ikut PMII???


Saat ini mahasiswa harus lebih berahati-hati dalam meilih organisasi, karena banyak organisasi yang hanya kedoknya saja islam padahal menyesatkan. Oleh karena itu PMII hadir untuk menciptakan kader yang Ulul Albab.
Belakangan ini dunia kampus digemparkan dengan teror washing ide (cucian otak) oleh NII (Negara Islam Indonesia). Di Jawa Timur tidak sedikit kampus yang mahasiswanya menjadi korban penyucian otak ala Negara Islam Indonesia.
Mulai dari perguruan tinggi yang swasta sampai perguruan tinggi yang negeri. Dalam situs http://www.tempo.co/hg/surabaya/2011/04/28/brk,20110428-330733,id.html, di malang ada sembilan mahasiwa universitas muhammdiyah (UNMU) menjadi korban penipuan yang dikemas melalui cuci otak oleh NII, tidak hanya di kampus UMM saja, kampus-kampus negeri di malang juga banyak mahasiswa bahkan dosen juga menajadi mangsa pencucian otak NII. Tidak hanya di malang saja media online detik Surabaya (http://surabaya.detik.com/read/2011/04/27/145725/1626763/466/4-mahasiswa-unair-korban-nii-miliki-prestasi-akademis-bagus) memberitakan bahwa empat mahasiswa universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya juga ikut menjadi korban penipuan cuci otak NII dengan alasan bahwa korban akan diajari Islam secara benar, padahal itu hanya tipuannya saja, tidak tanggung-tanggung mahasiswa-mahasiwa yang diembat oleh NII bukan mahasiswa yang biasa-biasa saja melainkan mahasiwa yang pintar-pintar di jurusannya.
Penculikan dan pencucian otak seperti ini menjadi ancaman tersendiri bagi mahasiswa, khususnya bagi mahasiwa yang baru, apalagi tidak pernah belajar di pondok pesantren, karena mahasiswa baru kebanyakan akan mencari jati dirinya, apalagi tidak memiliki pondasi pengetahuan yang luas tentang Islam.
Pencarian jati diri itulah yang akan dimanfaatkan oleh organisasi atau aliran-aliran keras yang ingin menyesatkan pikiran-pikiran mahasiwa baru, karena mahasiswa baru masih belum mengerti dan mengenal tentang bahaya dan dampak jika mengikuti organisasi-organisasi yang radikal yang selalu berusaha untuk mengubah negara Indonesia yang berbasis Pancasila menjadi negara islam seperti di Arab.
Selain itu oragnisasi–organisasi radikal yang berkedok Islam itu tidak akan mendidik bagi mahasiwa untuk melakukan atau mengajak untuk selalu berfikir tentang ilmu pengetahuan, tidak hanya itu saja organisasi yang hanya numpang di Indonesia itu tidak akan pernah mengajak bagi kader-kadernya untuk memikirkan nasib negara Indonesia agar menjadi lebih baik dan bermartabat di mata dunia, mereka malah mau mengubah negara Indonesia menjadi negara islam yang anti terhadap pluralisme dan multikulturalisme.
PMII MENGAJAK UNTUK BERFIKIR
PMII (Pergerakan Mahasiwa Islam Indonesia) selaku pergerakan mengajak kader-kadernya untuk selalu bergerak melakukan perubahan yang lebih baik bagi bangsa dan negara, tentunya dengan menggunakan akal fikirannya untuk melakukan inovasi-inovasi dalam memperkaya ilmu pengetahuan.
Tidak hanya berfikir saja, kader PMII dituntut untuk menjadi manusia yang ulul albab yaitu dengan fikir,dzikir dan amal sholeh. Pemahaman ulul albab dalam PMII tidak hanya di pahami secara tekstual saja yang hanya terpaku pada makna yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur’an tanpa disesuaikan dengan keadaan-keadaan saat ini. Tetapi PMII memahami makna ulul albab secara kontekstual sesuai dengan keadaan saat ini.
Konsep fikir dalam PMII yaitu mengajak kadernya untuk selalu berfikir tentang apa yang ada dalam kehidupan sosial, dan ilmu yang dimiliki oleh kader PMII dituntut untuk diamalkan dan diaplikasikan, sehingga ilmu yang dimiliki oleh kader PMII menjadi ilmu yang barokah.
Tetapi kader PMII tidak cukup hanya dengan berfikir saja melainkan kader PMII di tuntut untuk selalu berdzikir (bertafakkur) kepada Allah SWT. Karena dengan berdzikir kader PMII akan terjaga hatinya sehingga untuk selalu ingat terhadap Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta ini. Dengan begitu kader PMII akan menjadi tentram dan bisa mengontrol hatinya dalam keadaan apapun.
Tidak hanya dengan berfikir dan berdzikir saja, Kader PMII juga dituntut untuk melakukan amal sholeh, yaitu dengan bersikap toleransi, moderat dan bersikap adil kepada siapapun.
Dengan mengamalkan konsep itulah kader PMII akan menjadi mahasiwa yang akan selalu haus akan ilmu pengetahuan, sehingga kader PMII akan bersungguh-sungguh dalam belajar dan mencari ilmu di perguruan tinggi.
Apalagi kader PMII akan mendapatkan dukungan dan pengetahuan melalui kegiatan-kegiatan atau pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh PMII, diantaranya pelatihan jurnalistik, politik, budaya dan yang lainya, tergantung kader maunya mempelajari dan memperdalam ilmu yang mana sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
Sehingga setelah lulus dari perguruan tinggi kader PMII akan menjadi sarjanawan yang pintar, berpengalaman dan bertanggung jawab sesuai dengan apa yang terkandung dalam konsep ulul albab.
Oleh karena itu mahasiswa yang ingin mencari jati dirinya dan ingin menjadi mahasiswa yang ulul albab, kiranya patut untuk bergabung dengan pmii yang sudah jelas memiliki tujuan untuk menciptakan kader yang ulul albab demi terciptanya Indonesia yang lebih baik.
Selamat bergabung di PMII!
Salam Pergerakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar